Sloan Mauran selalu mengagumi neo-georgia enam kamar tidur ini juga Uptown, dan bahkan telah memotretnya sebagai sumber inspirasi. Jadi ketika itu dijual, dia dan suaminya Adrian Tauro melompat pada kesempatan menjadikannya rumah impian mereka. Di dalam, rumah pergantian abad adalah kapsul waktu dari tahun 1950-an-sangat dicintai tetapi membutuhkan perbaikan. Ruang itu patah hati, meskipun jejak kaki dan bukaan jendela dan pintu pada dasarnya dibiarkan sama. “Saya suka ide sejarah pribadi,” kata Sloan. “Ada sesuatu yang menghibur tentang hal -hal yang akrab.” Akibatnya, ini adalah perpaduan sejati untuk bersantai dan keren – ideal untuk menghibur dan meringkuk di sofa.

Pergantian Georgia abad ini dibingkai dengan elegan oleh pagar boxwood dan allée pohon Linden untuk tampilan formal, namun bersahaja. Jendela dan pintu baru dibuat berdasarkan aslinya. “Saya suka hal -hal yang klasik – yang memiliki simetri dan proporsi yang bagus,” kata Sloan.

Di ruang tamu Sloan dan Adrian, sebuah lukisan yang ada di keluarga Sloan selama bertahun -tahun menjadi pusat perhatian di dinding hitam yang berani. Hitam meluas ke surround perapian batu kapur Irlandia berukir dan kandil (di atas mantel), memberikan titik fokus ini lebih banyak kehadiran. “Ruang tamu memiliki tampilan transisi, dengan beberapa elemen kontemporer, tetapi masih canggih dalam cara yang ditunjuk,” kata Sloan. Pohon ara dan vas cabang pahatan menambah gerakan dan kehidupan.

Sudut ruang makan adalah sebuah studi yang kontras: bayangan dan cahaya, hitam dan putih, kuadrat dan bulat. “Saya suka memiliki seni benar -benar berbicara di sebuah ruangan, sementara yang lainnya tenang,” kata Sloan. Wallpaper rami Manila oleh Phillip Jeffries adalah latar belakang yang menarik yang memungkinkan aksesori dan seni menonjol. “Anda membutuhkan fondasi yang baik – tetapi sentuhan akhir membuat semua perbedaan di dunia,” kata Sloan.

Panjang dan ramping, dapur hampir merupakan dapur berlebihan dengan pulau 17 1⁄2′-panjang yang menggunakan ruang persiapan yang cukup untuk Adrian, yang suka memasak. Dinding dramatis dari Statuario marmer berfungsi sebagai latar belakang mewah ke area kompor, yang dibingkai dengan baik oleh kabinet oak yang dipusingkan dan sekat yang serasi. “Saya suka memiliki pemisahan antara dapur dan ruang keluarga – saya tidak ingin memeriksa hidangan kotor,” kata Sloan.

Sebelumnya ruang binatu, area sarapan yang tenang di salah satu ujung dapur dibanjiri dengan cahaya dari kebun belakang. Built-in oak-tinggi langit-tinggi oleh dapur Downsview dengan ramping menyembunyikan segala sesuatu mulai dari piring piring dan linen meja hingga mantel dan sarung tangan, dan liontin berlapis emas yang berseni dari Catellani & Smith menambahkan aksen hitam berani lainnya.

“Ruang keluarga adalah yang terbaik dalam gaya kontemporer dengan beberapa tchotchkes dan tanpa tepi yang keras, terutama dengan anak -anak,” kata Sloan, yang berlapis semua tempat duduk di dalamnya. Perapian dan pintu di luar berpanel di Onyx lurik. Walnut Built-Ins oleh Downsview Kitchens membantu menyamarkan TV.

Sebuah pagar besi baru yang ditanamkan dengan tangan di atasnya dengan rel kuningan secara dramatis mengubah tampilan tangga. Kecintaan pasangan terhadap seni itu terbukti di Aula Atas, di mana sepotong besar oleh David Joron menetapkan nada hangat dan bijaksana yang mengarah ke perpustakaan. Pelari zebra-print oleh karpet Stark dan seni kubus modern menambah main-main, sementara lantai oak yang diursus lebar melembutkan tampilan.

Garis bergalur dari meja gaya art deco oleh Barbara Barry dan tempat tidur platform kuadrat saling bermain dengan baik di kepala sekolahKamar tidur, di mana palet tenang abu -abu dan cokelat membuat nada yang tenang.

Pegangan tersembunyi di kamar mandi utama kesombongan mengingatkan pada peti kampanye lama. Penggunaan batu berlanjut di sini dengan lantai dan dinding di marmer lasa bianco yang dikontraskan oleh meja marmer hitam.

Drama mencapai ketinggian baru di kamar mandi utama, di mana lantai marmer lasa bianco mengkilap dan bak basak berbentuk telur dikontraskan oleh alas marmer hitam dan kursi pahatan tunggal. “Kami memilih ruangan besar dengan lemari air terpisah, bukan dua kamar mandi miliknya yang lebih kecil,” kata Sloan.